Kita merindukan kemampuan berfikir dewasa,berfikir arif dan bertindak bijak. Kedewasaan, kearifan dan kebijakan menjalani hidup diatas jalan kebenaran yang hakiki,di bawah naungan Al-Qur’an dan sunnah.Yang dengan berpegang teguh padanya tak akan tersesat selama-lamanya.
Senantiasa bersama teus berbuat,berjuang dan berkorban untuk islam dimanapun berada dan bersama jamaah umat islam manapun jua ( yang haq ).Atas satu dasar dan landasan,atas satu arah dan tujuan, selaras pada fitrah insani…dari Allah, karena Allah dan untuk Allah semata-mata.
Kita sudah bosan pada segala bentuk perselisihan dan pertikaian antar sesama umat Islam. Pada setiap bentuk berlebian sikap dan segala bentuk fanatisme, figurisme serta serta doktrinitas yang mengarah pada aliran, madzhab, pemikiran, kelompok serta figure centris.
Kemarin dan kemarin lusa tatkala gegap gempita mengagung-agungkan kelompok , jamaah dan wadah apapun nama dan bentuknya yang kita dapatkan fitnah dan kerugian besar bagi umat islam.
Gerbang Panjang Pertikaian.
Kebanyakan kita hanyalah kalangan umat biasa,awam,terbatas keilmuan,keimanan juga ketakwaan.Mana kala kalangan berilmu tinggi,ulama dan pemimpin jauh lebih sedikit.
Gerbong panjang perselisihan dan pertikaian antar umat tak kan terus berlangsung tanpa adanya sekelompok kecil tersebut yang memperebutkan simpati dan dukungan dari kita umat yang awam.
Wahai para ulama dan pemimpin Islam apa artinya banyak pengikut,kehormatan dan kewibawaan dengan mendoktrin dan membodoh-bodohi kami umat yang awam ini terus diseret dalam perselisihan anar umat islam itu sendiri.
Adakah Islam ajarkan begini?
Dengarkan suara kami !
Di berbagai penjuru dunia telah membahana gema-gema suci kerinduan yang terpekik dari hati dan jiwa sepenuh kesadaran.Dengarkanlah sayup-sayup itu yang terus mendengung semakin keras dan jelas :
Kami umat Islam merindukan kembalinya para ulama waratsatul anbiya’, yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As sunnah , berilmu, beriman dan bertaqwa .Bukan ulama suu’
Ulama yang mau mengajarkan kepada kami Islam yang hanif, syumul, kaffah,universal , tanpa warna, nama atau atribut apapun di belakangnya. Paa ulama hakiki yang mau mengajarkan kepada kami bahwa Islam itu sempurna dalam segala hal, meliputi segala aspek kehidupan masalah pibadi, keluarga dan masyarakat. Bukan di penggal-penggal sesuai kebutuhan duniawi semaunya.
Datang, kembali dan bimbinglah kami , wahai para ulama waratsatul anbiya’ …!
Kami umat Islam merindukan datangnya pemimpin yang mengerti Islam, yang memimpin kami dengan Islam, menyatukan kami, menggerakkan kami maju kedepan dalam bingkai Islam yang syumul. Yang memimpin kami dengan ajaran dan petunjuk Ilahi serta panduan dari Rasul-Nya, hingga kami semua selamat dunia maupun akhirat nanti.
Selamat Tinggal !
Selamat tinggal kepada para ahli ilmu yang menyeru kepada ta’asyub, fanatic dan ashobiyah.Selamat tinggalkepada Bapak Ibu,Ustad,Ustadzah,Kyai,Mubaligh-mubalighah,pemikir dan cendikia yang menyeru kepada kelompok,golongan atau jamaah yang sempit.
Selamat tinggal kepada semua yang kepada semua yang menyeru pada kepentingan tertentu dan sesaat.
Selamat tinggal kepada semua yang memperebutkan kami umat islam yang awam ini kepada dan untuk tujuan selain Islam.Selamat tinggal doktrinitas,selamat tinggal brain washing,selamat tinggal bujuk rayu dan tipu daya selain kepada Islam yang hanif, syumul dan universal.
Wahai Para Ulama dan Pemimpin … !
Perkenankanlah dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, dengan segala hormat dan sepenuh cinta kasih,semoga Allah membimbing dan melindungi serta menunjukan jalan hidayah yang lurus kepada kita semua …
Wahai para ulama,jangan memperalat Islam dan menyeret kami untuk tujuan dan kepentingan sesaat. Jangan mengatasnamakan Islam jika itu seruan kepada fanatisme kelompok,ashobiyag golongan dan pemikiran.Jangan dotrin kami untuk tujuan kepentinga selain Islam dengan mengatasnamakan Islam.
Wahai para ulama ,,, dating dan turunlah kepada kami… lihat,dengar dan perhatikan keporak – porandaan di tubuh umat ini.
Siapa yang mendidik, mendoktrin, meekrut dan menggerakkan kami umat Islam yang awam ini menjadi warna tertentu, mempunyai warna tertentu, mengangkat kain lusuh tertentu, hingga terkurung dalam tempurung retak.
Siapa yang membelah kami yang satu umat ini jadi saling berhadapan,saling sikut senggol,atas nama kajian,atas nama metode dan manhaj,atas nama ilmiah dan nama-nama lainnya.Jika kami mayoritas umat awam dan mungkin bodoh … jangan manfaatkan konisi kami.jangan peralat kami selain untuk Islam dan keridhoaanNYA.
Wahai para ulama,asatidz, kyai, pemikir dan cendikia! Wahai pemimpin Islam…ajarkan kami Al-Qur’an dan As sunnah,ajarkan kami Islam yang hanif dan syumul,ajarkan kami ukhuwah dan Islah yang hakiki.Bimbing ,pimpin dan gerakkan kami umat Islam yang awam ini untuk mencapai prestasi dunia dan akherat yang diridhoi Allah.
Minggu, 16 Januari 2011
Sadarlah Wahai Ulama...!!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar