Sabtu, 12 Februari 2011

10 Tanda Dan Kejadian Besar Akhir Zaman

Hai manusia,bertakwalah kepada Tuhanmu,sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil,dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk,padahal sebenarnya mereka tidak mabuk,akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.(Al Hajj 1-2)

Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: "Datang kepada kami Rasulullah saw.dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?". Kami menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari qiamat".Lalu Nabi saw. bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya".Kemudian beliau menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam,Ya’juj dan Ma'juj,tiga kali gempa bumi,sekali di timur,sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab dan terakhir adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia menuju Padang Mahsyar mereka".
(H.R Muslim)
Keterangan
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw.dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar,akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat.Sepuluh tanda itu ialah:

1.Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti flu di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.

2.Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan,hingga banyak orang yang akan terpedaya dengan rayuannya.Dia mendakwakan sebagai Tuhan,satu matanya buta dan salah satu dari matanya terdapat tulisan "Ini adalah orang kafir" ada seorang ulama yang mengatakan Dajjal itu seperti gambar manusia dalam mata uang dollar amerika.

3.Binatang besar (Daabbatu) yang keluar bergerombol dari Bukit Shafa di Mekah yang akan membawa berita bahwa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.Dia membawa tongkat nabi Musa as dan cincin nabi Sulaiman as.

4.Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya.Maka pada saat itu Allah swt.tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.

5.Sebelum turunya Nabi Isa as akan muncul orang yang bernama "Almahdi/Muhammmad/Ahmad bin Abdullah,beliau termasuk ahli bait (keturunan) Rosululloh saw yakni anak cucu dari Fathimah.Akhlak,budi pekerti serupa dengan Nabi Muhammad saw tetapi tidak menyerupai dengan roman muka dll Nabi Muhammad saw.Beliau juga akan meratakan permukaan bumi dengan sifat keadilan dan kejujuran dalam memerintah,Kedududukan beliau akan kuat dan mantap dan Agama islam akan tinggi kalimatnya dizaman ini.Beliau menetap dibumi selama 7tahun lamanya.Setelah itu datanglah Dajjal kemudian turunlahlah nabi Isa as,Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini.Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.Kalau sekiranya Beliau (Nabi Isa dan Imam Mahdi) tidak membunuh niscaya Dajjal akan larut seperti garam dalam air.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Nabi saw. bersabda:

,,Demi dzat yang jiwaku dalam kekuasaannya, niscaya hampirlah putra Maryam (Isa Almasih) akan turun dilingkuan kamu sekalian dan menjadi seorang pemegang pemerintahan yang adil. Ia akan mematahkan palang salib, membunuh babi dan melenyapkan perpajakan. Saat itu harta meluap ruah, sehingga tidak seorangpun yang suka menerimanya, sampai-sampai sekali bersujud itu menjadi lebih baik dari pada dunia dan seisinya".

Dalam Hadits selanjutnya Rasulullah saw. bersabda:

,,Maka kedudukan Isa dalam umatku (umat Nabi Muhamad saw.) itu adalah:

- Sebagai pemegang pemerintahan yang adil.

- Pemimpin yang jujur.

- Menghancurkan palang salib (sebagai tanda punahnya agama Kristen sebagaimana hancur leburnya agama Yahudi).

-Menyembelih babi (membunuh)

- Menghapuskan perpajakan ( Pemerintah Islam tidak akan mengambil pajak dari pemeluk agama Islam sendiri)

- Sedekah ditinggalkan (tidak ada yang suka menerima, sebab kekayaan umat manusia yang sudah berlebih2an disaat itu)

- Tidak lagi diurus kakayaan yang berupa kambing dan unta.

- Kedendamam dan kebencian lenyap sama sekali semua hidup rukun dan bersatu.

- Dihilangkanlah racun segala sesuatu yang mengandung racun (binatang berbahaya sdh tdk berbahaya lagi.

- Seluruh permukaan bumi penuh kesejahteraan.

- Kalimat menjadi satu, yang disembah hanyalah Allah.

- Sudah tidak ada peperangan lagi.

- Golongan Qurais dapat memperoleh kerajaannya.

- Bumi akan menumbuhkan tanaman2 seperti zaman Adam.

Kenyataanlah apa yang telah di janjikan Allah Ta'ala bahwa agama Islam akan ditampakkan sangat Tinggi.

Dalam firmannya:

Dia (Allah) yang mengutus Rasulnya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya diatas seluruh agama yang benar untuk memenangkannya dan cukuplah Allah itu sebagai saksi. ( S. Fath, 28)

Seterusnya akan terjadilah kemunduran sesudah itu dan makin hari ummat manusia makin menjauhi agamanya yang benar tadi, sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya mereka semua melakukan kemudharatan dari agama yang benar tadi. Disaat umat manusia sudah tidak ingat lagi kepada Tuhan,maka tibalah hari Kiamat sedang mereka semua itu dalam kekufuran dan kumudharatan.Dengan demikian yang tertinggal hanyalah orang2 yg buruk2 kelakuannya,sudah lengkap kehancuran dan kemusnahan total.Syetan lalu menjelma diantara mereka itu dan berkata : ,,Sudahkah kamu semua menuruti perintahku?".

mereka bertanya:,,Apakah yang engkau perintahkan kepada kita?">Syaitan lalu menyuruh mereka supaya menyembah berhala,meskipun tingkah laku mereka seperti itu namun rizki mereka berlimpah-limpah.Dikala itulah lalu di tiup sangkakala yang pertama lalu matilah seluruh makhluk yang ada.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: " Kemudian Allah menurunkan air hujan dari langit,lalu orang-orang yang telah mati itu tumbuh kembali sebagaimana tumbuhnya sayur-mayur.Tidak ada suatu anggotapun yang masih tertinggal pada manusia itu,semuanya telah hancur luluh,melainkan sepotong tulang saja yakni tulang ekornya dan dari tulang inilah tumbuh kembali seluruh tubuh manusia itu pada hari kiamat."

6.Keluarnya bangsa Ya'juuju dan Ma'juuju yang akan membuat kerusakan dimuka bumi ini,yaitu apabila mereka bisa menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.

7.Gempa bumi di Timur.

8.Gempa bumi di Barat.

9.Gempa bumi di Semenanjung Arab.

10.Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar.Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman.

Pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: "Apa yang dapat ditarjihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw.bahwa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit).Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu.Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang mana matahari terbit dari tempat tenggelamnya".

Dalam Hadits lain diceritakan oleh Ibnu Abbas ra. bahwasannya Rasulullah saw.bersabda:

,, Termasuk dalam golongan sejahat-jahat manusia ialah orang-orang yang didapati pada waktu tibanya hari kiamat itu dan mereka masih hidup".

Jumat, 28 Januari 2011

15 Musuh Iblis Dan 10 Teman Iblis

Menurut riwayat Wahab bin Munbih, pernah terjadi peristiwa di mana Allah S.W.T memerintahkan agar Iblis menemui Nabi Muhammad s.a.w dan menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh baginda.Lalu, Iblis pun mengunjungi Nabi Muhammad s.a.w dengan menyamar sebagai seorang yang tua bangka yang sedang memegang tongkat.
Nabi s.a.w bertanya :
"Siapakah anda?"
"Saya Iblis," jawab Iblis tersebut.
"Apakah maksudmu, datang?" Tanya Rasulullah s.a.w.
"Tuhan memerintahkanku supaya menemui anda dan menjawab segala pertanyaan anda," jawab Iblis.
"Wahai iblis, berapakah banyaknya musuh-musuhmu dari umatku?" Tanya Rasulullah s.a.w.
"Lima belas orang," jawab Iblis.
"Siapakah mereka?"
1.Nabi Muhammad s.a.w
2.Imam yang adil
3.Orang kaya yang rendah hati
4.Pedagang yang jujur
5.Orang alim yang solatnya khusyuk
6.Orang beriman yang suka memberi nasihat
7.Orang beriman yang pengasih
8.Orang yang taubat dan tetap atas taubatnya
9.Orang yang tidak mahu berbuat kemungkaran
10.Orang beriman yang sentiasa berwudhuk
11.Orang beriman yang banyak bersedekah
12.Orang beriman yang berkelakuan baik
13.Orang beriman yang memberi manfaat kepada orang lain
14.Orang yang mengamalkan dan terus-menerus membaca al-Qur'an
15.Orang yang menegakkan ibadat pada waktu malam,sedangkan orang lain tidur dengan nyenyaknya
(Mudah2an kita termasuk salah satu musuh iblis atau yang diatas)
Selanjutnya Rasulullah s.a.w bertanya pula.
"Berapakah banyak kawan-kawanmu dari umatku?"
"Sepuluh orang," jawab Iblis.
"Siapakah mereka?" Tanya Rasulullah s.a.w.

1.Hakim yang tidak adil
2.Orang kaya yang sombong
3.Pedagang yang khianat
4.Peminum arak
5.Penghasut kepada orang lain
6.Orang yang beramal kerana inginkan nama (riak)
7.Orang yang memakan harta anak yatim
8.Orang yang mempermudahkan solat
9.Orang yang tidak mahu menunaikan zakat
10.Orang yang suka termenung (mengelamun)
(Dan mudah2an kita bukan golongan orang yang menjadi teman iblis)
Renung-renunglah,siapakah diri kita sebenarnya?

Minggu, 16 Januari 2011

Sadarlah Wahai Ulama...!!!!

Kita merindukan kemampuan berfikir dewasa,berfikir arif dan bertindak bijak. Kedewasaan, kearifan dan kebijakan menjalani hidup diatas jalan kebenaran  yang hakiki,di bawah naungan Al-Qur’an dan sunnah.Yang dengan berpegang teguh  padanya tak akan tersesat selama-lamanya.
Senantiasa bersama teus berbuat,berjuang dan berkorban untuk islam dimanapun berada dan bersama jamaah umat islam manapun jua ( yang haq ).Atas satu dasar dan landasan,atas satu arah dan tujuan, selaras pada fitrah insani…dari Allah, karena Allah dan untuk Allah semata-mata.
            Kita sudah bosan pada segala bentuk perselisihan dan pertikaian antar sesama umat Islam. Pada setiap bentuk berlebian sikap dan segala bentuk fanatisme, figurisme serta serta doktrinitas yang mengarah pada aliran, madzhab, pemikiran, kelompok serta figure centris.
Kemarin dan kemarin lusa tatkala gegap gempita mengagung-agungkan kelompok , jamaah dan wadah apapun nama dan bentuknya yang kita dapatkan fitnah dan kerugian besar bagi umat islam.

Gerbang Panjang Pertikaian.
            Kebanyakan kita hanyalah kalangan umat biasa,awam,terbatas keilmuan,keimanan juga ketakwaan.Mana kala kalangan berilmu tinggi,ulama dan pemimpin jauh lebih sedikit.
Gerbong panjang perselisihan dan pertikaian antar umat tak kan terus berlangsung tanpa adanya sekelompok kecil tersebut yang memperebutkan simpati dan dukungan dari kita umat yang awam.
            Wahai para ulama dan pemimpin Islam apa artinya banyak pengikut,kehormatan dan kewibawaan dengan mendoktrin dan membodoh-bodohi kami umat yang awam ini terus diseret dalam perselisihan anar umat islam itu sendiri.
Adakah Islam ajarkan begini?

Dengarkan suara kami !
            Di berbagai penjuru dunia telah membahana gema-gema suci kerinduan yang terpekik dari hati dan jiwa sepenuh kesadaran.Dengarkanlah sayup-sayup itu yang terus mendengung semakin keras dan jelas :
            Kami umat Islam merindukan kembalinya para ulama waratsatul anbiya’, yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As sunnah , berilmu, beriman dan bertaqwa .Bukan ulama suu’
Ulama yang mau mengajarkan kepada kami Islam yang hanif, syumul, kaffah,universal , tanpa warna, nama atau atribut apapun di belakangnya. Paa ulama hakiki yang mau mengajarkan kepada kami bahwa Islam itu sempurna dalam segala hal, meliputi segala aspek kehidupan masalah pibadi, keluarga dan masyarakat. Bukan di penggal-penggal sesuai kebutuhan duniawi semaunya.
            Datang, kembali dan bimbinglah kami , wahai para ulama waratsatul anbiya’ …!
            Kami umat Islam merindukan datangnya pemimpin yang mengerti Islam, yang memimpin kami dengan Islam, menyatukan kami, menggerakkan kami maju kedepan dalam bingkai Islam yang syumul. Yang memimpin kami dengan ajaran dan petunjuk Ilahi serta panduan dari Rasul-Nya, hingga kami semua selamat dunia maupun akhirat nanti.


Selamat Tinggal !
            Selamat tinggal kepada para ahli ilmu yang menyeru kepada ta’asyub, fanatic dan ashobiyah.Selamat tinggalkepada Bapak Ibu,Ustad,Ustadzah,Kyai,Mubaligh-mubalighah,pemikir dan cendikia yang menyeru kepada kelompok,golongan atau jamaah yang sempit.
Selamat tinggal kepada semua yang kepada semua yang menyeru pada kepentingan tertentu dan sesaat.
            Selamat tinggal kepada semua yang memperebutkan kami umat islam yang awam ini kepada dan untuk tujuan selain Islam.Selamat tinggal doktrinitas,selamat tinggal brain washing,selamat tinggal bujuk rayu dan tipu daya selain kepada Islam yang hanif, syumul dan universal.

Wahai Para Ulama dan Pemimpin … !
            Perkenankanlah dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, dengan segala hormat dan sepenuh cinta kasih,semoga Allah membimbing dan melindungi serta menunjukan jalan hidayah yang lurus kepada kita semua …
            Wahai para ulama,jangan memperalat Islam dan menyeret kami untuk tujuan dan kepentingan sesaat. Jangan mengatasnamakan Islam jika itu seruan kepada fanatisme kelompok,ashobiyag golongan dan pemikiran.Jangan dotrin kami untuk tujuan kepentinga selain Islam dengan mengatasnamakan Islam.
            Wahai para ulama ,,, dating dan turunlah kepada kami… lihat,dengar dan perhatikan keporak – porandaan di tubuh umat ini.
            Siapa yang mendidik, mendoktrin, meekrut dan menggerakkan kami umat Islam yang awam ini menjadi warna tertentu, mempunyai warna tertentu, mengangkat kain lusuh tertentu, hingga terkurung dalam tempurung retak.
            Siapa yang membelah kami yang satu umat ini jadi saling berhadapan,saling sikut senggol,atas nama kajian,atas nama metode dan manhaj,atas nama ilmiah dan nama-nama lainnya.Jika kami mayoritas umat awam dan mungkin bodoh … jangan manfaatkan konisi kami.jangan peralat kami selain untuk Islam dan keridhoaanNYA.
            Wahai para ulama,asatidz, kyai, pemikir dan cendikia! Wahai pemimpin Islam…ajarkan kami Al-Qur’an dan As sunnah,ajarkan kami Islam yang hanif dan syumul,ajarkan kami ukhuwah dan Islah yang hakiki.Bimbing ,pimpin dan gerakkan kami umat Islam yang awam ini untuk mencapai prestasi dunia dan akherat yang diridhoi Allah.

Jumat, 07 Januari 2011

Kisah Api Neraka Yang Diturunkan untuk Bumi

Telah diriwayatkan bahwa Allah Swt mengutus malaikat Jibrail kepada Malaikat Malik agar supaya mengambil sebagian dari api neraka dan supaya datang kepada Nabi Adam as sehingga dia bisa memasak makanan.


 Kata Malaikat Malik:"Hay Jibrail,seberapa api yang engkau kehendaki?

 Jibrail menjawab:"Saya menghendaki sebesar korma dari api neraka?.

 Malaikat Malik  Berkata:Kalau saya berikan kepadamu sebesar korma,niscaya akan menjadi luluhlah langit yang sebanyak 7langit dan bumi,dari sebab panasnya api neraka yang sebesar korma itu.

 Kata jibrail:"Berikan saya separuhnya saja?

 Malaikat Malik menjawab;"Kalau saya berikan seperti yang engkau kehendaki itu,maka tidak ada setetes airpun terdapat dilangit dan tidak akan tumbuh pula tumbuh-tumbuhan dibumi.

 Kemudian Malaikat Jibrail berseru"Tuhanku,Seberapakah saya harus mengambil api neraka untuk dibumi?
 Firman Allah Swt:"Ambillah daripadanya sebesar atom"!

 Maka Malaikat Jibrail mengambil sebesar atom serta mencucinya 70kali di 70 sungai,kemudian datang kepada Nabi Adam dan meletakkanya diatas gunung yang tinggi.Maka gunung itu mencair dan kembalilah api itu ketempatnya dan tinggal asapnya yang melekat pada batu-batu dan pada besi sampai pada hari kita ini.
 Itulah api yang selama ini ada dibumi adalah asapnya api yang neraka yang sebesar atom tadi.

Jumat, 31 Desember 2010

Pengajian Ke3 Bab Keutamaan Ilmu

Diriwayatkan dari Nabi SAW "Sesungguhnya orang yang paling selamat diantamu dihari kiamat dari segala resikonya dan dari tempat resikonya ialah yang paling banyak membaca Shalawat untuk Saya (Muhammad SAW)".(Syifaa-un Syarifun).

Dari Abi Hurairah Ra,Nabi SAW "Barang siapa berjalan untuk ilmu ,maka Allah Swt membimbingnya kejalan Sorga,dan sesungguhnya orang alim itu dimintakan ampunan oleh siapa2 yang dilangit dan siapa2 yang dibumi,sehingga ikan2 yang dilaut dan sesungguhnya Ulama itu para pewaris para nabi".

Dari Abi Dzarrin ,Nabi Saw bersabda "Hai Abaa Dzaarin,sungguh engkau pergi lalu mengajarkan satu bab dari kitabbullahi ta'aala/Al Qur'an ,Itu lebih baik bagimu daripada Engkau shalat seratus rakaat,dan sungguh engkau pergi lalu mengajarkan satu bab dari ilmu ,diamalkan atau tidak ,itu lebih baik bagimu daripada engkau shalat seribu raka'at".

Nabi juga bersabda"Barang siapa mempelajari satu bab ilmu,dengan maksud akan mengajarkannya kepada orang,maka diberikan padanya pahala tujuh puluh Nabi".

Dalam Sabda Nabi yang lainya "Barang siapa duduk disisi para seorang alim dua jam,atau makan bersamanya dua suapan atau mendengarkan dari padanya dua kata atau berjalan bersama dengan dia dua langkah maka Allah Swt akan memberikan kepadanya dua sorga yang tiap-tiap surga seperti dua kali dunia".

Dari Ali Karramalalahu Wajhahu,Semoga Allah Swt Memuliakan para Nabi "Saya bertanya kepada malaikat jibril tentang orang-orang yang memiliki ilmu;maka dia menjawab;"Mereka adalah laksana pelita bagi umatmu didunia dan akhirat.Maka untung sekali bagi umatmu yang mengerti mereka dan celaka bagi umatmu yang mengingkari mereka dan menjadikan kemarahan mereka".(Kawaasyii)

Diriwayatkan dari Nabi Saw "Barang siapa shalat berjama'ah dan duduk dikalangan ilmu/mengaji,serta mendengarkan kalam Allah Swt /Al Qur'an  kemudian mengamalkanya,maka Allah Swt memberikan padanya enam perkara:
  • Rizki yang halal
  • Selamat dari siksa kubur
  • Kitabnya diberikan dari arah kananya
  • Melewati jembatan (Shiraathal mustaqim) dengan mudah lagi amat cepat laksana halilintar yang menyambar
  • Digiring bersama sama dengan para Nabi
  • Dibangunkan oleh Allah Swt sebuah rumah sorga dari batu mutiara yang berpintu empat puluh buah.
Diriwayatkan Oleh Zubdatun.

Dari Ibnu Abbas Ra "Para ulama mempunyai kelebihan tujuh ratus derajat diatas orang2 yang beriman,yang antara tiap-tiap dua derajat sejauh perjalanan lima ratus tahun".

Diterangkan bahwa ilmu itu lebih utama daripada amal,dilihat dari 5segi:1)Ilmu tanpa amal tetap ada sedangkan amal tanpa ilmu tidak akan terlaksana.2)Ilmu tanpa amal tetap bermanfaat,sedangkan amal tanpa ilmu tidak akan bermanfaat.3)Amal bersifat pasif atau pasif,sedang ilmu bersifat aktif bersinar bagaikan sinar.4)Ilmu adalah perkataan para Nabi,sebagaimana "Para ulama umatku itu seperti Nabi Bani Israa-iil".5)Ilmu adalah sifat Allah Swt,Sedangkan amal adalah sifat para hamba,Sifat Allah Swt lebih utama daripada sifat para hamba".(Tafsiirut Taisiiri)

    Kamis, 30 Desember 2010

    Keutamaan Dan Faedah Ilmu

    Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.
    “Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

    Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan Allah:
    ” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)

    Katakanlah:“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).

    “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”. (TQS.Fathir [35]: 28)

    „Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Az-Zumar:9)

    “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11) 

    Dalam Kitab Ihya‚Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi berkata: Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“ Nabi juga berkata bahwa meninggalnya 1 kabilah (penduduk 1 kampung) lebih ringan daripada meninggalnya seorang ulama.
    Itulah kemulian orang yang berilmu!

    Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
    “Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim) 

    “Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan) 

    “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim) 

    “Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)

    Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.

    Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)

    Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)

    Ilmu itu begitu luas,dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Contoh ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu komputer,dsb.Contoh ilmu yang tidak bermanfaat bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu meramal/astrologi, dsb. Begitu banyak ilmu namun waktu kita begitu sedikit. Oleh karena itu hendaknya dipakai untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.
    Oleh karena itu,Rasulullah SAW pernah memohon dalam doanya,“Allaahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’u”. ‘Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.’
    Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”
    “Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.
    “Ialah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keluhuran,keagungan,kebesaran,dan kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah yang mendekatkan engkau kepada-Ku.”
    Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ar Rabi-i’, Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu. Sesungguhnya, menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla, sedangkan Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya didunia dan akhirat.”
    Ternyata ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang menyebabkan kita semakin dapat mengenal Allah, yang dapat kita amalkan, yang membuat kita rendah hati serta terhindar dari sifat takabur..
    Ilmu selain diyakini kebenarannya juga harus diamalkan. Sebab ilmu tanpa amal, seperti pohon yang tidak berbuah.
    “Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka “. (hadits)
    Begitu juga amal tanpa ilmu, hanya akan membawa kehancuran. Contohnya orang tidak pernah belajar menerbangkan pesawat tentu akan berbahaya jika dia menerbangkan pesawat. Setelah diamalkan, maka disunnahkan bagi kita untuk mengajarkan ilmu tersebut ke orang lain yang belum mengetahui.
    Kita menuntut ilmu dunia selama 12 tahun dari SD hingga SMA. Setiap hari paling tidak 5 jam kita mempelajari ilmu dunia.Tapi pernahkah kita menghitung berapa lama kita belajar ilmu agama? Adakah sejam sehari?
    Jika tidak, sungguh malang nasib kita, padahal ilmu agama penting bagi kita guna mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Bukankah kebahagiaan di akhirat lebih baik dan lebih kekal? Bukankah hidup di dunia hanya sekejap saja (Cuma sekitar 63 tahun)?
    Meski dia profesor Fisika atau Pakar Komputer, tapi jika tidak tahu ilmu agama sehingga sholat, puasa, zakat, dsb tidak benar niscaya dia akan masuk neraka.
    Tentu saja bukan maksud kita mengenyampingkan ilmu dunia. Mempelajari ilmu dunia yang bermanfaat adalah fardu kifayah. Sejarah Islam menunjukkan bahwa meski ummat Islam gemar mempelajari ilmu agama, namun ilmu dunia mereka juga tinggi. Angka yang dunia pakai sekarang adalah angka Arab (Arabic Numeral) yang diperkenalkan sarjana Muslim kepada dunia. Bukan angka Romawi atau Eropa! Aljabar (Algebra), Algoritma yang mengembangkannya adalah sarjana Muslim: Al Khawarizm. Demikian pula di bidang kedokteran dikenal Avicenna (Ibnu Sinna), di bidang sosial Averroes (Ibnu Rusyid), dsb. Kimia (Chemical) juga berasal dari bahasa Arab Alkimia (Alchemy). Yang memperkenalkan angka 0 ke dunia adalah ummat Islam. Itulah prestasi ummat Islam di bidang ilmu dunia.
    Jika sebagian muslim sudah mempelajarinya (misalnya ada beberapa orang yang belajar ilmu kedokteran), maka gugurlah kewajiban itu bagi yang lainnya. Tapi mempelajari ilmu agama adalah fardu ‘ain, kewajiban bagi setiap Muslim. Tanpa ilmu, maka semua amalnya akan ditolak.
    Yang pertama harus kita pelajari adalah aqidah atau tauhid yang juga disebut “Ushuluuddiin” (Dasar-dasar Agama). Ini adalah fondasi yang harus kita kuasai. Kita bukan cuma tahu bahwa rukun iman ada 6, tapi juga tahu dalil-dalilnya. Sebagai contoh, beriman kepada Allah. Kita juga harus tahu sifat-sifat Allah seperti wujud (ada). Kita tidak bisa cuma bilang bahwa Tuhan itu ada. Tapi juga harus bisa membuktikan/menjelaskan dalil-dalil bahwa Tuhan itu memang ada.
          Tanpa aqidah yang kuat, maka seseorang yang ibadahnya rajin dapat tersesat atau murtad dengan mudah.Setelah aqidah kita kuat dan dilandasi dengan ilmu, baru kita mempelajari Fiqih. Fiqih adalah ilmu yang menjelaskan cara-cara beribadah kepada Allah seperti sholat, puasa, zakat, hubungan dengan sesama manusia, dan sebagainya. Banyak kewajiban mau pun larangan yang harus kita ketahui, ada di kitab-kitab Fiqih.
          Yang harus kita ketahui lagi adalah, ilmu agama harus berlandaskan Al Qur’an dan Hadits yang shahih. Jika satu masalah tidak tercantum dalam Al Qur’an dan Hadits, baru dilakukan ijtihad. Tapi ijtihad ini pun tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan hadits.
    Menuntut ilmu juga niatnya harus untuk Allah semata. Bukan untuk kepentingan pribadi.
          Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali menulis sebagai berikut : “Wahai, hamba Allah yang rajin menuntut ilmu. Jika kalian menuntut ilmu, hendaknya dengan niat yang ikhlas karena Allah semata-mata. Di samping itu, juga dengan niat karena melaksanakan kewajiban karena menuntut ilmu wajib hukumnya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan” [HR Ibnu Abdul barr]
    Janganlah sekali-kali engkau menuntut ilmu dengan maksud untuk bermegah-megahan, sombong, berbantah-bantahan, menandingi dan mengalahkan orang lain (lawan bicara), atau supaya orang mengagumimu. Jangan pula engkau menuntut ilmu untuk dijadikan sarana mengumpulkan harta benda kekayaan duniawi. Yang demikian itu berarti merusak agama dan mudah membinasakan dirimu sendiri.
    Nabi SAW mencegah hal seperti itu dengan sabdanya. “Barangsiapa menuntut ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya, kecuali hanya untuk Mendapatkan harta benda keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya surga pada hari kiamat. ” [HR Abu Dawud]

    Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu, maka baginya neraka…neraka.” [HR Tirmidzi & Ibnu Majah]
    “Seorang ‘alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhaan Allah, maka dia akan ditakuti oleh segalanya. Akan tetapi, jika dia bermaksud untuk menumpuk harta, maka dia akan takut dari segala sesuatu.”  [HR. Ad Dailami]
    Dirangkum dari berbagai tulisan seperti “Ilmu yang bermanfaat” (Aa Gym), “Ihya ‘Uluumuddiin” (Imam Al Ghazali)

    Rabu, 29 Desember 2010

    Kesatuan Akidah

    Inilah yang merupakan pengertian pokok dalam hal keimanan,yakni akidah untuk  menyiarkanya Allah SWT menurunkan kitab2 sucinya,Mengutus Nabi dan Rosulnya dan dijadikan wasiatNya baik untuk golongan Awwalin ataupun Golongan Akhirin.Itulah akidah yang merupakan kestuan yang tidak dapat berubah-ubah karena pergantian zaman atau tempat dan tidak pula berganti-ganti karena perbedaan golongan atau masyarakat.Allah SWT telah berfirman "Allah SWT telah mensyari'atkan agama untukmu semua yaitu yang diwasiatkan kepada Nabi Nuh yang Kami wahyukan padamu,juga yang Kami wasiatkan kepada Nabi Ibrahim,Musa dan dan Isa hendaklah kamu semua menegakan agam itu dan janganlah berselisih didalam melaksanakanya"Q.Syura ayat 13.
    Jelaslah dari ayat diatas itu bahwa agama yang disyari'atkan oleh Allah Swt kepada kita itu adalah sebagaimana yang pernah diwasiatkan kepada Rosul2nya yang dahulu,yakni agama yang merupakan pokok2 akidah dan tiang2 atau rukun2 keimanan.Jadi bukan cabang2nya agama atau Syari'atnya yang berupa amalan.Sebabnya ialah karena setiap umat tentu memiliki Syariat2 amaliah yang sesuai dengan keadaan mereka sendiri,hal ihwal serta jalan fikiran serta kerohanian mereka pula.hal ini telah disebutkan dalam firman Allah SWT "...untuk masin-masing dari kamu semua itu Kami buatkan aturan-aturan dan jalan (yang harus ditempuh)"Q.S Al Maidah Ayat 48